Wah… geli banget ngelihat berita wabah ulat bulu yang saat ini jadi tren topic di media, gak nanggung2 populasi ulat bulu yang menyerang sampai mencapai jutaan ulat bulu. Hal ini di sebabkan karena populasi predator burung liar pemakan ulat yang semakin langka. populasi predator pemakan ulat seperti Burung Prenjak, Jalak dan Cinenen berkurang cukup signifikan hingga mencapai 80 persen dari populasi sebelumnyaPerburuan liar yang dilakukan secara besar-besaran sebagai komoditas perdagangan menjadikan populasi burung liar pemakan ulat ini menurun drastis, sehingga ulat-ulat tersebut bisa berkembangbiak dengan leluasa karena musuh utamanya sudah tidak ada. jika proses perburuan burung pemakan serangga ini dilakukan secara besar-besaran dan terus menerus akan memicu terjadinya bencana ekologi. Akibatnya, akan terjadi ledakan populasi kupu-kupu dan ulat di luar kendali.
Wilayah yang terserang wabah ulat bulu adalah sidoarjo. Enam kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur, terserang wabah ulat bulu. Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengaku warganya mulai resah dengan wabah yang muncul baru-baru ini. Salah satu wilayah yang terkena wabah ulat bulu terdapat di Desa Sedengan Mijen, Kecamatan Krian. Di sana ulat bulu menyerang pohon mangga. Satu pohon bisa dihinggapi 100 sampai 150 ekor ulat bulu.Ulat bulu juga terdapat di pemandian Selokambang, Lumajang. Di sini, ribuan ulat menempel di pohon, bunga, tembok, serta jatuh di air pemandian. Akibatnya para pengunjung yang rata-rata anak sekolah berlarian karena takut ulat bulu menempel di tubuh mereka.
Tak sedikit pengunjung yang terkena ulat. Kondisi ini membuat jumlah pengunjung di lokasi wisata berkurang. Ulat juga banyak masuk ke dalam warung di lokasi pemandian tersebut.
Menurut pengelola pemandian Selokambang, hama ulat kerap muncul setiap tahun. Namun kali ini jumlahnya semakin banyak dibanding tahun sebelumnya.
ihhhh geli-geli...
BalasHapus