Senin, 11 April 2011

Perang Libya Jauh Dari Kata Damai


Sepertinya semakin membara dan jauh dari kata damai pertempuran di Libya sebelum Khadafi turun dari pemerintahannya. Gempuran pasukan koalisi semakin menjadi-jadi menghancurkan post-post pertahanan loyalis Khadafi.

Secara tidak langsung, pasukan milisi yang menentang pemerintahan saat ini diuntungkan dengan serangan pasukan koalisi dan berusaha merebut kota-kota yang masih di duduki oleh pasukan Khadafi.Keadaan libia masih benar - benar dalam kondisi mencekam karena berita terbaru mengabarkan bahwa pasukan amerika melalui serangan udara dengan jet tempur terus membombadir libya.
Namun hingga saat ini presiden libya muamar khadafi belum mau mundur. Semoga Dewan Keamanan PBB segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi krisis di Libya. Itupun kalo PBB gak takut sama Amerika.

Selain berdampak pada rakyat Libya perang libya ini juga mempengaruhi pergerakan minyak dunia.Yang saat ini di kuatirkan dapat mencapai yaitu US$140 per barel seperti yang pernah terjadi pada tahun 2008 lalu.

Namun dari perkembangan berita terakhir ini saya posting berita ini bahwa Khadafi mengatakan ia tidak akan turun dari tahtanya dan juga meneruskan pertempurannya menuju benteng timur Benghazi. peperangan yang sudah berlangsung kurang lebih satu bulan ini dikuatirkan akan berdampak dan menyebabkan terjadinya penghetian produksi minyak sebesar 1,6 juta perbarel perharinya.Begitu ngerinya peperangan yang terjadi di libya, semoga saja segera menemukan titik terang dan menuju sebuah perdamaian bagi rakyat libya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar